Cerita Semester Empat
Assalammu'alaikum wr. wb.
Bismillahirrahmanirrahim,
akhirnya bisa juga ngeposting lagi di blog ini. Alhamdulillah saya
sudah selesai semester 4, fiuuuh, leganya, sudah lebih dari separuh
perjalanan menuju S.Ked :)
Selama semester 4 di Kedokteran Unsoed, ada 5 blok yang kita pelajari lho.
Let's check it out one by one.
Pertama : Blok Respiration System
Blok
pertama dengan 6 SKS ini memberi pengetahuan mengenai segala seluk
beluk terkait sistem pernafasan manusia, mulai dari yang normal sampai
penyakit dan cara pengobatannya. Blok ini tidak terlalu padat
sebenarnya, tetapi ada praktik lapangan (PL) yang cukup menyita
perhatian. Sebagai catatan nih, ini adalah blok klinis pertama yang
memiliki komponen
PL di
dalamnya. Nah, di dalam PL blok
Respi (begitu kami sering menyingkatnya), mahasiswa diwajibkan mencari
satu pasien yang mengidap Tuberculosis Paru (TB Paru) dan melakukan
pemeriksaan komprehensif dimana keluarga pasien juga ikut diperiksa.
Cukup menegangkan lho, mengingat TB adalah penyakit menular, dan
mahasiswa harus melakukan pemeriksaan sputum (dahak) pasien. Tetapi
dengan prosedur yang aman, insya Allah semua berjalan lancar, dan
alhamdulillah terbukti lancar. Menjadi suatu pelajaran bagi kami, bahwa
dengan niat yang baik dan berhati-hati, pasien apapun akan menjadi
berkah dan dapat diambil berbagai pelajaran dari beliau. Subhanallah :)
Alhamdulillah blok ini berhasil saya lewati dengan lancar, berkat
bantuan dari Allah dan dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa
mendapatkan nilai A bersama dua orang sahabat lainnya.
Kedua : Blok Cardiovascular System
Yeah,
blok kedua di semester ini membahas tentang jantung dan pembuluh darah.
Blok dengan 5 SKS ini menuntut pemahaman yang tinggi lho, karena
mahasiswa wajib menggunakan logikanya untuk merunut berbagai peristiwa
di sistem tubuh manusia yang satu ini. Hmm, sebenarnya sih, bukan hanya blok ini yang butuh permainan logika, namun blok inilah yang sebenarnya bisa menjadi
sangat mudah kalau saja logika dan pemahaman kita akan fisiologi jantung
cukup kuat. Ada salah seorang dosen di blok ini yang menjadi idaman
teman-teman perempuan di kelas kami, hahaha.. Beliau masih muda, sudah
spesialis, cara mengajarnya
kece badai dan pastinya ganteng (katanya). Menurut saya sih, selama ada orang yang cerdas pasti akan terlihat lebih menarik dan kadar
kegantengan-nya
meningkat. Nah, beliau ini salah satu sosok yang inspiratif bagi saya
pribadi. Selalu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan kami dengan cara
berpikir yang
simple tetapi
dapet banget. Luar biasa. Blok ini tidak ada PL nya,
tetapi
ujiannya bermacam-macam dan cukup susah. Salah satunya adalah EKG
(elektrokardiografi). Itu lho, sandi rumput yang bisa menunjukkan status
kelistrikan jantung pasien. Hmmm, untuk mempelajarinya butuh berbagai
trik nih, disamping pemahaman dan logika. Harus sering-sering membaca
EKG! Membaca di sini bukan berarti membaca buku "saja" tapi benar-benar
membaca sandi rumput itu dan menginterpretasikannya. Jujur saja, sampai
saat ini kalau dihadapkan dengan EKG belum tentu bisa langsung
mudeng, butuh
loading
agak lama (hiks). Oiya, pengumuman nilai blok yang satu ini cukup
mendebarkan lho. Pada waktu pengumuman nilai, ada banyak teman-teman
yang mendapatkan C, bahkan tidak ada di angkatan kami yang dapat A. Wah,
sudah banyak yang deg-degan nih, dan setelah berkonsultasi dengan
dosen, rupanya memang ada satu komponen yang belum dimasukkan ke nilai
blok (fiuh untunglah). Alhamdulillah, diadakan revisi nilai, dan ada dua
di dalam angkatan kami yang dapat A, serta tidak ada lagi nilai C. Alhamdulillah, Allah swt. begitu baik terhadap saya sehingga bisa menjadi salah satu yang dapat A. Benar-benar penuh perjuangan, hehe...
Ketiga : Blok Digestive System
Naaaaah blok yang satu ini amat sangat menyita pikiran, tenaga, dan segalanya. Terkesan sedikit
lebay sih, tapi memang begitulah adanya. Digest (panggilan
akrab blok ini) memiliki 6 SKS. Wah, kalau para pembaca tahu jadwalnya,
pasti akan berdecak kagum (berharapnya sih begitu :p) karena amat
sangat padat setiap harinya. Satu hari tiga kali praktikum pernah
terjadi di salah satu gelombang (seingat saya). Praktikumnya sih
menyenangkan, cuma karena waktu yang jadi semakin padat, mahasiswa jadi
kurang persiapan
gitu dan berujung pada pemahaman yang kurang
maksimal. Untungnya pemahaman masih bisa dikejar dengan belajar bersama
dan berkonsultasi dengan asisten dosen yang ada di hampir semua
laboratorium. Alhamdulillah mereka sangat membantu kami dalam belajar :)
Blok Digest memiliki banyak sekali komponen penilaian, dan menjadi yang
terbanyak di semester 4 ini. Ujiannya sampai 16 kali lho (kalau tidak
salah hitung). Luar biasa bukan? Apalagi yang bikin
palpitasi (bahasa ilmiahnya deg-degan) adalah kalau ada 1 saja ujian yang tidak lulus,
mahasiswa bisa jadi tidak lulus blok dan kehilangan nilai satu blok.
Seram? Ya, beginilah adanya, karena sistem pendidikan kami memang
seperti ini. Sebenarnya ada maknanya lho, kalau kita mau mencoba
memahami. Dokter diharapkan menjadi penolong nyawa manusia, kan? Nah di
dalam melakukan praktik kedokteran nanti, kami harus sempurna dalam
melaksanakan segala sesuatu, berhati-hati dalam setiap detil, cermat,
dan lengkap dalam melaksanakan prosedur. Satu saja prosedur gagal, bisa
berujung pada kematian pasien dan berakhir pada ketukan palu hakim dalam
kasus malpraktik. Naudzubillah. Untuk itulah dosen-dosen kami selalu
menekankan untuk
jangan mengejar nilai, tetapi pemahaman dan harus bisa menjadi yang terbaik dengan prinsip
fastabiqul khairaat.
Walau memang pahit, namun ini adalah cara kami ditempa untuk menjadi
lebih baik. Mohon doanya yaaa :) Alhamdulillah walaupun sangat lelah dan
mengalami penurunan kebugaran tubuh, hasil akhirnya memuaskan.
Banyaknya bantuan dari berbagai pihak saat berjalannya blok, teman-teman
dan sahabat yang saling bantu-membantu, dan angkatan yang kompak dan
solid, membuat teman-teman kami ada yang meraih nilai A, dua orang.
Alhamdulillah, saya salah satunya... Lagi-lagi, Allah swt. memberikan
keberuntungan, kemudahan, dan kelancaran bagi saya. Tidak akan mungkin
saya bisa meraih nilai tersebut tanpa campur tangan Allah. Semoga ilmu
yang diraih kami semua diridhoi oleh Allah swt dan menjadi barokah buat
kami, aamiin...
Keempat : Blok CHEM IV
Masih ingat CHEM? Yap,
Community Health and Environmental Medicine adalah kepanjangannya. Blok ini (4 SKS) adalah seri terakhir dari
serial
CHEM yang kami dapatkan di setiap semester 1 s.d. 4. Kami belajar
bagaimana cara mengetahui permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat,
menentukan prioritas, dan menyusun pemecahan masalah. Tentu saja
(seperti biasanya) blok ini dilengkapi PL. Senangnya, kami bisa
jalan-jalan ke puskesmas yang jauh dari pusat kota! Kebetulan kelompok
saya mendapatkan puskesmas di kecamatan Sumbang, dekat sekali dengan air
terjun (curug). Pengalamannya sungguh luar biasa, selain kami melakukan
survey kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas tersebut, kami juga
menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Inilah salah satu bukti
implementasi visi Kedokteran Unsoed, untuk mencetak
dokter desa,
dokter yang dekat dengan masyarakat dan sumber daya pedesaan, namun
berwawasan global dan siap meraih masa depan yang gemilang. Bonusnya,
kelompok saya bisa jalan-jalan ke curug di akhir PL, hehehe...
Alhamdulillah, blok ini mencetak banyak peraih nilai A, termasuk saya
dan banyak sahabat lainnya.
Kelima : Blok BHL III
Bioethics and Health Law selalu menjadi penutup
tiap
semester, sejak semester dua hingga semester tujuh nanti. Sudah ketiga
kalinya kami mendapatkan blok BHL, dan insya Allah hati nurani mahasiswa
Kedokteran Unsoed menjadi semakin tajam untuk memahami kasus-kasus yang
dilematis. Ada empat bahasan utama di blok ini, yaitu
Vulnerability and Discrimination,
Complementary and Alternative Medicine, Effective Teamwork, dan
Equity in Healthcare.
Bahasa gampangnya, kami membahas tentang diskriminasi yang terjadi di
masyarakat, pengobatan tradisional, kerja tim, dan keadilan dalam
pelayanan kesehatan. Blok ini sangat menyenangkan! Setelah tiga blok
klinis dan satu blok CHEM yang kami lewati, blok ini serasa oase di gurun pasir.
Moral games
dan diskusi kelompok yang dihadirkan membuat penerapan materi yang kami
dapat menjadi semakin baik. Mau contoh kasus dilematis? Saya kasih satu
deh dengan perubahan secukupnya, hehe...
Dalam
sebuah rumah sakit, datang dua orang pasien. An. X sebagai salah satu
pasien berusia 19 tahun, merupakan anak dari bupati yang bersifat
adidaya dan menjadi salah satu donatur utama RS tersebut. X mengalami
perdarahan kepala yang cukup masif. Pasien satunya adalah Bapak Y yang
berusia 56 tahun. Bp. Y mengalami kerusakan hati dan mengalami
perdarahan organ dalam. Bapak Y hanyalah seorang masyarakat miskin
dengan empat orang anak dan seorang istri. Dokter UGD harus memutuskan
akan memilih pasien yang mana yang ditangani, karena hanya satu pasien
yang bisa ditangani dengan sarana dan prasarana yang ada di RS tersebut
Nah lho, bingung kan? Memang begitulah keadaan yang sebenarnya di masyarakat nanti.
Oleh karena itu kemampuan kami dalam menganalisis kasus seperti ini
harus diasah terus dengan menggunakan prinsip bioetika dan hukum
kesehatan. Luar biasanya, blok dengan 1 SKS ini mencetak 85 peraih nilai
A,
top scorer banget deh. Saya alhamdulillah ikut terbawa gerombolan itu, hehehe... Semoga hasilnya berkah, aamiin...
Hal lain yang terjadi di semester ini
Alhamdulillah,
di blok cardiovascular saya mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi
(mapres) sekaligus seleksi asisten laboratorium anatomi. Awalnya saya
sama sekali tidak percaya diri mengikuti seleksi mapres fakultas,
mengingat usia saya yang terlalu muda dan belum banyak pengalaman. Semua
kandidat mapres di fakultas saya sudah menginjak tahun ketiga, alias
angkatan 2010. Saya satu-satunya yang masih di tingkat dua, angkatan
2011. Namun, dosen dan staff kependidikan di kampus banyak yang
mendukung dan memotivasi saya untuk tetap mengikuti seleksi ini.
Baiklah, dengan segenap tekad dan mengucap bismillah, saya pun menjalani
serangkaian tahap seleksinya. Hal yang paling sulit adalah membuat
karya tulis ilmiah, karena saya baru pertama kalinya membuat KTI
sendirian. Sebelumnya saya mengikuti lomba KTI dalam bentuk tim. Hmmm,
sangat menantang. Alhamdulillah dosen pembimbing saya amat mendukung,
memotivasi, dan benar-benar membimbing saya dari nol sampai jadi. Bahkan
dosen-dosen lain turut membantu memberi masukan. Saya jadi ingat ada
sebuah pepatah, "saat kamu bersungguh-sungguh, alam semesta akan
membantu kamu", benar-benar luar biasa bantuan dari Allah swt... Singkat
cerita, akhirnya tibalah hari penilaian mapres fakultas. Ada tiga hal
yang dinilai yaitu presentasi KTI dalam bahasa indonesia, kemampuan
presentasi KTI dalam bahasa inggris, serta wawancara tentang kegiatan
non akademik. Beberapa waktu kemudian muncullah Surat Keputusan Dekan
yang menyatakan saya menjadi juara pertama mapres fakultas.
Alhamdulillah, ini benar-benar nikmat yang luar biasa.... Nah
selanjutnya saat di seleksi universitas, saya kembali berhadapan dengan
para senior dari 7 fakultas lain. Alhamdulillah saya menjadi juara tiga,
lumayan banget buat seorang pemula untuk masuk tiga besar.
Seleksi
anatomi yang saya ikuti bersama 18 kandidat lain juga menyimpan cerita
yang cukup panjang. Mulai dari seleksi berkas, ujian tulis (yang soalnya
sangat suliiiiiiit), ujian identifikasi, dan wawancara telah kami
jalani bersama. Di antara kandidat asisten anatomi, kami sudah membuat
ikatan kekeluargaan yang kuat, banyak sahabat saya yang mengikuti
seleksi ini, sehingga kami merasa sangat dekat dengan semuanya. Kami
harus membuat proposal peningkatan kualitas laboratorium, dan ternyata
banyak proposal kami yang bisa dijalankan secara simultan. Bahkan saat
wawancara dan tes psikologis, kami saling mendukung dan menyemangati.
Begitu juga saat membuat video microteaching. Akhirnya saat pengumuman,
hanya 12 orang diantara 19 kandidat yang terpilih. Alhamdulillah saya
diterima bersama 11 kandidat lainnya. Namun, jujur saja, malam itu cukup
berat, karena harus kehilangan 7 sahabat lain yang sudah berjuang
bersama-sama selama lebih dari satu bulan. Yap, insya Allah keputusan
ini adalah yang terbaik dari Allah swt. Semoga jalan kami untuk
mengabdikan ilmu kami di laboratorium anatomi menjadi berkah buat kami,
dan selalu bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, aamiin ya
rabbal alamiin...
Nah begitulah cerita saya di
semester empat ini. Semoga menginspirasi untuk menjadi lebih baik ya,
semoga sedikit catatan perjalanan saya ini bermanfaat bagi para pembaca
sekalian. Terimakasih sudah membaca!
Wassalammu'alaikum wr. wb.