GIMSCO 2012, Jogjakarta
Assalammualaikum.
Bismillah, kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman saya mengikuti
olimpiade anatomi di FK UGM dengan judul kegiatan GIMSCO. GIMSCO (Gadjah Mada Indonesian Medical
Science Olympiad) adalah salah satu program kerja MSC (Medical Study Club) FK
UGM dengan tema “Mortui Vivos Docent”, bekerja sama dengan Bagian Anatomi,
Embriologi & Antropologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Anatomi
dipilih sebagai bidang ilmu yang dilombakan karena pentingnya anatomi dalam
dunia kesehatan serta dipelajari oleh seluruh mahasiswa kesehatan di seluruh
dunia.
Ada
beberapa babak lho untuk mencapai sang juara, nih tahapannya.
a. Babak
Penyisihan Pertama
Babak
ini bertujuan untuk mengambil 24 tim yang dapat melaju ke babak penyisihan
kedua. Naelin Nikmah dan Himatun Istijabah berhasil lolos dari babak ini.
Sistem penyisihan menggunakan 100 soal yang ditayangkan pada slide dimana 1
soal berisi 1-2 pertanyaan, dan terdapat ilustrasi anatomi di dalamnya.
Setiap
slide diberikan waktu untuk menjawab selama 30-60 detik, tergantung kesulitan
masing-masing soal. Babak ini dikerjakan bersama pasangan tim (dimana 1 tim
terdiri atas 2 orang). Bukan hanya mengidentifikasi struktur, peserta juga
diharapkan menguasai setiap aplikasi klinis yang ada pada struktur. Mayoritas
soal merupakan soal tentang neurologi. Adapun bentuk pertanyaan yang muncul
dalam babak ini antara lain:
1)
struktur yang ditunjuk
2)
aplikasi klinis dari struktur tersebut
(penyakit yang berkaitan)
3)
metode klinis pengobatan terkait penyakit pada
struktur tersebut
4)
gejala klinis penyakit pada struktur yang
ditunjuk
5)
jaringan yang menyusun
6)
inervasi dan vaskularisasi
b.
Babak Redemption
Babak
redemption bertujuan untuk mengambil 8 tim dari sisa tim yang belum lolos ke
babak penyisihan kedua. Sistem penyisihan hampir sama dengan babak penyisihan
pertama, namun dibedakan dari bentuk soal yang tidak ditayangkan pada slide
namun dicetak dan ditempel pada meja. Peserta akan melakukan pengerjaan soal
secara individual, berpindah-pindah dari satu soal ke soal berikutnya. Nilai
tim merupakan jumlah dari peserta pertama dan peserta kedua dalam satu tim.
Perlu diketahui bahwa jika jawaban benar bernilai +2 dan jika salah bernilai
-1. Sayangnya, tim Unsoed lain (Saya dan Lilis Indri Astuti serta Andika
Khalifah Ardi dan I Ngurah Ardi Wiratama) tidak lolos dari babak ini.
c.
Seminar Anatomi
Seminar
ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta GIMSCO terkait tema tertentu,
yaitu Sport Injury. Pemateri adalah salah satu dosen FK UGM yang pakar di
bidangnya.
d.
Forum Group Discussion (FGD)
Sesi
ini bertujuan untuk mengakrabkan peserta antar universitas sekaligus
memperdalam materi seminar dan mempertajam intuisi peserta. FGD dilaksanakan
seperti PBL dengan sasaran belajar yang sudah ditentukan di awal karena
keterbatasan waktu. Setiap kelompok terdiri dari 10-12 orang peserta dari
berbagai universitas yang disusun secara acak. Pada akhir FGD setiap kelompok
wajib mempresentasikan hasil studi kasus yang didiskusikan di depan forum dan
menerima pertanyaan audiens.
e.
Lomba Pengakraban : Diagnose It!
Sesi
ini memiliki tujuan yang sama dengan FGD. Setiap kelompok mendapatkan duabelas
amplop berisi sekitar 10 petunjuk tentang penyakit tertentu (mulai dari
anamnesis hingga pemeriksaan penunjang). Masing-masing tim wajib untuk
mendiagnosis suatu penyakit dari satu amplop sebelum berlanjut ke amplop
berikutnya. Tim yang paling cepat akan memenangkan lomba ini. Sesi berjalan
dengan sangat seru dan menyenangkan.
f.
Seminar : The Deaf Art Community
Seminar
ini ditujukan bagi peserta yang tidak lolos ke babak penyisihan kedua. Beberapa
narasumber yang hadir adalah dari komunitas seni dimana pesertanya merupakan
remaja dengan gangguan pendengaran. Mereka memberikan pertunjukan seni puisi
visual, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai komunitas tersebut. Sesi
ini memicu hati nurani peserta untuk dapat berempati pada mereka yang kurang
beruntung. Sesi berakhir dengan foto bersama dan berlatih bahasa isyarat.
g.
Babak Penyisihan Kedua
Bertujuan
untuk menyeleksi 32 tim menjadi 12 tim untuk melaju ke babak semifinal. Sistem
penyisihan dilakukan secara tentamen (istilah di UGM untuk identifikasi
struktur di cadaver), dimana masing-masing peserta melakukan tentamen secara
terpisah dari satu soal ke soal lainnya. Sistem minus masih berlaku. Hasil
akhir nilai tim didapatkan dari jumlah nilai kedua peserta.
Tipe
soal yang keluar serupa dengan babak penyisihan pertama. Perlu diketahui bahwa
cadaver di FK UGM lebih lengkap dan tersedia dalam setiap sistem tubuh manusia,
sayangnya lebih tua dan beberapa sudah berjamur akibat kurang perawatan. Naelin
Nikmah dan Himatun Istijabah tidak berhasil lolos ke tahap semifinal.
h.
Babak Semifinal
Bertujuan untuk menyeleksi peserta dari 12 besar menjadi
3 besar, yang akan berkompetisi di babak final. Babak semifinal dilakukan
dengan sistem Lomba Cerdas Tangkas (LCT), dimana terdapat babak wajib, babak
rebutan, dan babak esai dimana peserta harus menjelaskan kepada dewan juri
terkait suatu penyakit maupun suatu sistem anatomi secara mendetail (misalnya
vaskularisasi otak dari aorta hingga kembali ke vena cava).
i.
Babak Final
Didapatkan
3 besar yang bertarung dalam babak final. Babak ini terdiri dari soal (seperti
babak penyisihan), tentamen, dan LCT dengan sistem dan tipe soal yang sama.
Soal menjurus kepada aplikasi klinis, terutama persarafan.
Nah,
manfaat yang dapat diambil dalam ajang ini bagi peserta adalah:
a.
Meningkatkan minat dalam pembelajaran anatomi
secara lebih mendalam
b.
Meningkatkan keinginan untuk berkompetisi
dalam dunia medis
c.
Meningkatkan keakraban dan komunikasi antar FK
se-Indonesia
d.
Sebagai salah satu wadah evaluasi diri
sekaligus evaluasi kurikulum anatomi masing-masing FK
e.
Sebagai salah satu wadah studi banding FK
Unsoed ke FK UGM
Yang
pasti, FK UGM telah berhasil melaksanakan event sebesar ini dengan sukses dan
ciamik. Proficiat! Tak sabar kembali ke sana untuk GIMSCO selanjutnya ^_^
Gak
rugi banget ikutan GIMSCO, banyak ilmu yang didapat :D
Nih foto-foto delegasi UNSOED di GIMSCO 2012 ahahaha
Keterangan, dari kiri pembaca:
Mbak Hima, Mbak Naelin, Mbak Lilis
Mas Kaka, Saya, Mas Ardi